Bihar – Kepolisian Bihar, India menangkap sekitar 300 orang yang merupakan orangtua, kerabat, dan sahabat dari siswa yang tengah menjalani ujian di negara tersebut. Ratusan orang itu ditangkap lantaran nekat naik dinding sekolah menggapai jendela kelas untuk memberikan sontekan kepada pelajar.
Selain itu, otoritas setempat dan pihak sekolah juga memutuskan untuk memberikan hukuman drop out atau mengeluarkan sekitar 750 siswa yang terlibat aksi menyontek massal di Negara Bagian Bihar tersebut.
Dinas Pendidikan lokal juga membatalkan ujian di 4 zona kawasan Bihar.
Ujian massal di Bihar yang diikuti oleh sekitar 1,4 juta siswa ini dilakukan serentak sebagai syarat kelulusan bagi pelajar sekolah tingkat menengah. Nilai kelulusan dianggap sangat penting karena menjadi acuan bagi jenjang pendidikan dan karier si murid pada masa mendatang.
Dalam proses menyontek massal di sebuah sekolah di Vaishali, Bihar itu, para siswa terlihat menyalin bocoran jawaban yang dibawa oleh orangtua dan orang dekat melalui jendela kelas. Sementara, pengawas ujian tampak diam karena diduga telah disuap oleh pihak keluarga pelajar.
Gubernur Negara Bagian Bihar Nitish Kumar mengecam aksi curang pada ujian ini. Dia berharap pelajar di wilayah India lain tak berbuat demikian.
“Ini diharapkan tidak menjadi potret gambaran proses ujian di seluruh wilayah,” ujar Nitish Kumar.
Dia pun memperingatkan para orangtua untuk mendidik anaknya dengan benar dan jujur. Juga menegaskan kepada anak bahwa tindakan mencontek justru akan menjebloskan ke mereka ke hal yang lebih buruk pada masa mendatang.
Sementara itu, Menteri Pendidikan India PK Shahi mengatakan pihaknya kesulitan untuk melaksanakan ujian dengan jujur jika para orangtua membantu anaknya berbuat curang.
“Ada tiga sampai empat orang yang membantu setiap siswa. Bahkan lebih parahnya lagi, ada total enam sampai tujuh juta orang yang membantu aksi menyontek massal ini,” ungkap PK Shahi.
Untuk itu, senada dengan Nitish Kumar, ia juga mengimbau orangtua untuk membantu pemerintah menyukseskan proses ujian serentak di Bihar.
“Apakah ini hanya tanggung jawab pemerintah saja? Tidak! Ini diperlukan pengawasan dari semua pihak agar ujian berlangsung jujur dan adil,” tandas Menteri India tersebut. (Henny/liputan6.com/BBC)